Kamis, 14 Juni 2012


PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perubahan teknologi mempengaruhi aktivitas bisnis di Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan kegiatan bisnis, termasuk usaha perbankan,  adalah :
  1. perkembangan komunikasi yang berubah dengan pesat
  2. banyaknya penggunaan sistem yang digunakan secara otomatis
  3. Terbuka peluang Indonesia untuk berperan secara aktif dalam proses globalisasi

2. PERUBAHAN DI BIDANG INDUSTRI PERBANKAN
Faktor-faktor penyebabnya adalah :
a)      Modernisasi
b)      Deregulasi
c)      Privatisasi
d)     Internasionalisasi
e)      Sekuritisasi
f)       Customer’s sophistication
g)      Pemenuhan kebutuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR)

3. SEMAKIN MENINGKATNYA RESIKO DALAM PENGELOLAAN ASET DAN HUTANG (ASSETS AND LIABILITY MANAGEMENT atau ALMA)

No
Jenis Resiko
Faktor penyebab
1
Liquidity Risk
a)   Peningktan aset akibat dari kreasi aktivitas liabilities
b)  Usaha peningkatan penggunaan money market funding
c)   Semakin tingginya liabilities volatility
2
Interest Rate Risk
a)   Tingginya biaya dana yang didasarkan atas pergerakan pasar
b)  Tingginya tingkat perubahan suku bunga
c)   Peningkatan pertumbuhan dari sumber dana internasional

3
Currency Risk
a)   Pengambilan posisi oleh bank-bank yang semakin meningkat
b)  Meningkatnya exchange rate volatility
c)   Berkurangnya peranan bank Indonesia dalam menentukan rates
d)  Diperkenalkannya berbagai produk bank yang baru
4
Loan Pricing Risk
a)   Persaingan semakin tajam baik deposito maupun kredit
b)  Increasing differentiation of borrower risk level
c)   Dampak keputusan pricing pada likuiditas yang sensitif yang semakinmeningkat pada bank-bank dan interest maturity gap position

5
Default Risk
a)   Kegagalan usaha nasabah
b)  Krisis ekonomi yang berkepanjangan
c)   Kondisi politik yang tidak stabil
d)  Rendahnya tingkat law enforcement
e)   Ketidakcukupan agunan dari kreditur


4. PENYEMPURNAAN ALMA
a)      Proses untuk mengelola resiko, contohnya
Ø  Kebijakan manajemen secara menyeluruh mengenai likuiditas dan suku bunga
Ø  Bentuk format tentang cara penetapan Loan pricing yang lengkap
Ø  Limit tentang foreign exchange, target dan petunjukknya
Untuk itu dalam ALMA diperlukan sistem informasi yang lebih komprehensif, ketepatan waktu dan analisis yang tajam untuk memberikan tuntunan bagi bank untuk :
«  Memahami tentang exposure-nya
«  Proyeksi kebutuhan likuiditas
«  Membuat winning decision yang mempunyai pengaruh langsung
                  Disamping itu, bank harus melakukan secara benar dan terarah pengembangan kemampuan trasury untuk melaksanakan dukungan atas beberapa kegiatan ALMA sebagai strategi bank dalam optimalisasi pengelolaan dananya

b)      Assets dan Liabilities
Assets dan liabilities pada bank umum akan berbeda dengan Bank Indonesia sebagai bank sentral.

Sesuai perkembangannya assets bank umumnya terdiri atas :
      1.            Kas
      2.            Giro pada Bank Indonesia
      3.            Giro pada bank lain
      4.            penempatan pada bank lain
      5.            surat-surat berharga
      6.            kredit yang diberikan
      7.            investment
      8.            aktiva tetap
      9.            rupa-rupa aktiva

Di sisi liabilities, terbagi dalam 3 kelompok besar, yaitu :
a)                                                                                                      Dana Pihak Ketiga (DPK) : berasal dari masyarakat atau nasabah
b)                                                                                                      Dana Pihak Kedua , diperoleh dari Pasar Uang dan Pasar Modal
c)                                                                                                      Dana Pihak Pertama, yang berasal dari pemilik dan laba usaha

Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Kedua
Dana Pihak Pertama
1.      Giro (nasabah)
2.      Tabungan
3.      Deposito berjangka
4.      Sertifikat  deposito berjangka
5.      Kewajiban segera lainnya
1. Instrumen Pasar Uang (surat-surat berharga yang jatuh tempo kurang dari satu tahun) : commercial paper dan promisory notes
2. Instrumen Pasar Modal (surat-surat berharga yang jatuh temponya lebih dari satu tahun) : obligasi

Dana yang berasal dari pemilik dan laba usaha

c)      Hasil Usaha Bank

Ø  Pendapatan bank bersumber dari dua komponen utama, yaitu :
§          Pengelolaan aseets,
Yaitu  pendapatan  bunga terutama berasal dari transaksi pinjaman dan penempatan dana di pasar uang antar bank disamping hasil yang diperoleh dari perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek (Call Money). Semua hasil yang diperoleh dari sisi aset disebut Asset Generated Revenue.

§          Handling Transaction
Yaitu perolehan pendapatan yang berasal dari luar pengelolaan aset yang dikelompokkan sebagai pendapatan Fee yang berasal dari :
Transaksi finansial dengan pihak nasabah bank seperti provisi transfer, provisi pembukaan L/C, spread yang berasal dari deal service, hasil perdagangan valas, fee charge untuk cek dan lain-lain pendapatan di luar neraca (off balance sheet activities). Semua penghasilannya disebut Service Generated Revenue.

Ø  Biaya_biaya bank bersumber dari 2 kelompok utama, yaitu :
§  Interest paid (biaya bunga) : Biaya bunga dari simpanan nasabah, dan Biaya bunga dari pasar uang /pasar modal

§  Non Interest Expense (biaya di luar biaya bunga)
Biasa disebut overhead cost, yakni biaya untuk personalia, biaya marketing, biaya overhead yang tidak bisa dialokasikan dalam harga jual produk bank, dalam hal ini disebut Service Business.

d). Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva/PPA (Cadangan/Reserve)
Pos pinjaman dari kelomok aset disebut « Risk Asset » yang perlu dilakukan pencadangan untuk menutupi kerugian atas aktiva produkstif. Menurut BI besarnya cadangan tersebut (SK Direksi Bank Indonesia N0.30/268/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1996) adalah :
·         0,5% x Aktiva Produktif yang tergolong lancar, dan
·         3% x Aktiva Produktif yang tergolong kurang lancar, dan
·         50% x Aktiva Produktif yang tergolong diragukan, dan
·         100% x Aktiva Produktif yang tergolong macet, yang masih tercatat dalam pembukuan bank setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai
Kemudian disempurnakan dengan Peraturan Bank Indonesua No.7/2/PBI/2005 tanggal 29 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang mewajibkan semua bank untuk membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva, dengan ketetapan sbb :
a)      Cadangan Umum yang sekurang-kurangnya sebesar 1% dari Total Aktiva Produktif yang memiliki kualitas lancar
b)      Cadangan Khusus yang diberikan sekurang-kurangnya sebesar :
o   5% dari aktiva yang digolongkan dalam perhatian khusus (Special Mention)
o   15% dari aktiva yang digolongkan dalam kurang lancar (Substandard)
o   50% dari aktiva yang digolongkan diragukan (Doubtful), dan
o   100% dari aktiva yang digolongkan macet (Loss)

Masing-masing setelah dikurangi dengan nilai agunan tunai (Cash Collateral) yaitu : giro, deposito, tabunga yang diblokir bank, setoran jaminan dan emas. Juga termasuk : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), stanby letter of credit dari prome bank yang tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCPDC) atau International Stanby Practice (ISP) yang memiliki pengikatan hukum yang kuat sebagai agunan.

Cadangan khusus untuk Surat berharga yang dimiliki bank, yaitu :SBPU, Surat berharga komersial (commercial paper) dan Obligasi yang diperdagangkan di pasar modal, tidak termasuk SBI sebesar 100% dari surat berharga yang digolongkan macet.
Bila jumlah penyisihan penghapusan aktiva produkstif lebih kecil dari yang seharusnya dibentuk, maka jumlah kekurangan tersebut diperhitungkan sebagai pengurang Modal inti dalam  perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank.

Aktiva Produktif bank meliputi :
  1. Kredit yang diberikan
  2. Surat-surat berharga
  3. Penempatan dana antar bank lain, baik dalam negeri maupun dalam negeri
  4. Tagihan akseptasi
  5. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali (reverse repurchase agreement)
  6. Tagihan derivatif
  7. Penyertaan
  8. Transaksi ekening administratif dan bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.


5. KEBIJAKAN DAN TUJUAN

I. External Characteristics

Range of Condition



1. Economic condition

Stable  ------------- volatile
2. Regulation Trends

Stable -------------- challenging
3. Banking Power (legal)

Restrictive  -------  board
4. Financial Market

Embryonic --------- fragmented
5. Competitive Environment

Low ----------------- hyper



II. Internal Characteristics

Range of Condition
1. Risk Appetite

Conservative ---------    reckless
2. Business Mix

Heavy « care » --------- heavy market
3. Business Concentration

Diversified ------------- concentrated
4. Customer Loyalty

Stable ------------------- mercenary
5. Growth Rate

Stable ------------------  explosive
6. Forecasting/Information Capacity

Basic -------------------- sophisticated
7. ALMA/Trading Skill

Basic -------------------- Well developed



6. PENTINGNYA ALMA

Terdapat tiga tahap pendekatan :

Tahap
Assets
Liabilities

I (General)
Asset Management 

Liability Management
Capital Management





II (Specific)
Reserve position asset management
Reserve position liability management


Liquidity management
Generalized loan position


Investment management
Long-term debt management


Loan management



Fixed asset management
Capital management





III (Balance Sheet generate the Income and   Expenses)
Profit = revenue – interest cost – overhead – taxes
Kebijakan untuk mencapainya adalah dengan melakukan :
v Spread management
v Control of « burden »
v Liquidity management
v Capital management
v Tax management
v Management of Off-balance sheet activities

Dalam tahap ini dilakukan pemisahan dari berbagai implementasi  manajemen sesuai dengan kebijakan untuk mencapai profit yang tinggi



7. LAPORAN KEUANGAN BANK

Sumber: MatKul ALMA By. Anwar Azazi, S.E, DEA

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Purna Ismail Design by: Yanmie at Permata Hatiku Blinking Hello Kitty Angel